Kamis, 21 April 2016

Usaha dan Proses dalam Termodinamika

Termodinamika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas tentang hubungan antara panas (kalor) dan usaha yang dilakukan oleh kalor tersebut.  Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud sistem dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan kedua istilah tersebut dalam termodinamika,
Bola besi dan air adalah merupakan sistem yang diamati
Udara luar adalah lingkungannya.
aliran kalor antara bola besi panas dan air dingin. Ketika bola besi tersebut dimasukkan ke dalam air. Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor, usaha, dan energi dalam. Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
SISTEM dan LINGKUNGAN
Dalam termodinamika, kita selalu menganalisis proses perpindahan energi dengan mengacu pada suatu sistem. Sistem adalah sebuah benda atau sekumpulan benda yang hendak diteliti… Benda-benda lainnya di alam semesta dinamakan lingkungan… Biasanya sistem dipisahkan dengan lingkungan menggunakan “penyekat/pembatas/pemisah”.
Usaha Sistem terhadap Lingkungannya
Usaha yang dilakukan sistem pada lingkungannya merupakan ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan.
Usaha yang dilakukan gas pada piston
Gambar tersebut menjelaskan suatu gas di dalam silinder tertutup dengan piston (penghisap) yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan. Pada saat gas memuai, piston akan bergerak naik sejauh Δs . Apabila luas piston A, maka usaha yang dilakukan gas untuk menaikkan piston adalah gaya F dikalikan jarak Δs . Gaya yang dilakukan oleh gas merupakan hasil kali tekanan P dengan luas piston A, sehingga:
W = F. S
W = P.A. S
karena A. Δs = ΔV , maka: W = P. ΔV atau W = P (V2 – V1)
Dengan:
W = usaha ( J) V1 = volume mula-mula (m3)
P = tekanan (N/m2) V2= volume akhir (m3)
ΔV = perubahan volume (m3)
Apabila V2 > V1, maka usaha akan positif (W > 0). Hal ini berarti gas (sistem) melakukan usaha terhadap lingkungan. Apabila V2 < V1, maka usaha akan negatif (W < 0). Hal ini berarti gas (sistem) menerima usaha dari lingkungan. Untuk gas yang mengalami perubahan volume dengan tekanan tidak konstan, maka usaha yang dilakukan sistem terhadap lingkungan dirumuskan:
dW= F.d
= F.P.A ds
dW= P dV
Jika volume gas berubah dari V1 menjadi V2, maka:
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gas sama dengan luas daerah di bawah kurva pada diagram P-V
Usaha pada Proses Termodinamika
  1. Usaha pada Proses Isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan dengan persamaan
pV = konstan
atau
p1V1 = p2V2
Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga persamaan W = p ΔV tidak dapat langsung digunakan.
dW = pdV
jika persamaan diintegralkan maka akan menjadi,
∫dw = ∫pdV
Dari persamaan gas ideal, kita mengetahui bahwa.
Di subtitusikan menjadi
Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang nilainya tetap dikeluarkan dari integral.
1. Usaha pada Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan konstan.
2. Usaha pada proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume konstan. Pada proses isokhorik gas tidak mengalami perubahan volume, sehingga usaha yang dilakukan sistem sama dengan nol.
V1 = V2 = V
W = P (V2 – V1)
W = P (0) = 0
 3. Usaha pada proses adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahanbahan yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut
pVγ = konstan
atau
p1V1γ = p2 V2γ (ketetapan Poisson)
T1V1(γ –1) = T2 V2(γ –1)
(ketetapan Poisson)
Dengan konstanta Laplace, dan  CP adalah kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dan CV adalah kalor gas pada volume tetap. Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi dalam sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut.
Dari kurva hubungan p – V tersebut, Anda dapat mengetahui bahwa:
1) Kurva proses adiabatik lebih curam daripada kurva proses isotermal.
2) Suhu, tekanan, maupun volume pada proses adiabatik tidak tetap.

Minggu, 17 April 2016

Homonim Homofon Homograf dan Polisemi – Bahasa Indonesia

Homonim, homofon, homograf dan polisemi
1 ) Homonim
Homonim berasal dari kata ‘homo’ yang berarti sama dan ‘nym’ berarti nama.
Berarti homonim adalah kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
contoh ;
– Saya bisa membeli rumah
(Makna kata bisa tersebut ialah dapat)
– Paman terkena bisa ular yang mematikan
(Kata bisa diatas adalah racun)
2 ) Homofon
Homofon terdiri atas kata ‘homo’ yang berarti sama dan ‘foni’ berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkata – kata yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda.
contoh ;
– Massa telah berkumpul di depan Istana Negara
(Massa / Masyarakat)
– Hidupnya senang sepanjang masa. (Masa / Waktu)
contoh lain dalam satu kalimat atau paragraf berikut diantaranya ;
– Bang Jali menabung di Bank Syariah.
(Makna kata Bang yang berarti kakak, sedangkan Bank kata yang terakhir ialah tempat penyimpanan uang)
– Aku melihat bulan purnama di malam hari pada bulan September lalu.
(Kata bulan yang pertama adalah benda langit, sedangkan bulan kata kedua merupakan kalender)
3 ) Homograf
Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya berbeda.
contoh ;
– Anak itu memakan buah apel pemberian ibunya
(Apel = buah)
– Siswa – siswi SMK hendak apel setiap senin paginya
(apel = upacara)
contoh dalam satu kalimat atau satu perangkap berikut ulasannya ;
– Polisi serang penjahat di Kabupaten Serang.
(Serang = Menyerang, arti kata Serang kedua adalah nama daerah / tempat)
4 ) Polisemi
Polisemi ialah kata yang memiliki kata banyak arti karena proses pengayaan makna, sehingga arti yang satu dengan yang lain masih ada hubungannya.
a. Orang itu mencuri sendal di masjid
(mengambil barang)
Andi berhasil mencuri hati Diah (perhatìan)
b. Orang itu tidak bekerja karena sudah ‘habis masa jabatan’
Uangku sudah ‘habis’
c. Aku membawa tas sangat ‘ringan’
Dia orang yang ‘ringan’ tangan
d. Sifatnya ‘dingin’ seperti kulkas
Malam ini udara terasa ‘dingin’.
Sekarang kita dapat mengetahui dimana terdapat perbedaan dari masing – masing setiap makna kata.