Kamis, 21 April 2016

Usaha dan Proses dalam Termodinamika

Termodinamika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas tentang hubungan antara panas (kalor) dan usaha yang dilakukan oleh kalor tersebut.  Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud sistem dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan kedua istilah tersebut dalam termodinamika,
Bola besi dan air adalah merupakan sistem yang diamati
Udara luar adalah lingkungannya.
aliran kalor antara bola besi panas dan air dingin. Ketika bola besi tersebut dimasukkan ke dalam air. Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor, usaha, dan energi dalam. Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
SISTEM dan LINGKUNGAN
Dalam termodinamika, kita selalu menganalisis proses perpindahan energi dengan mengacu pada suatu sistem. Sistem adalah sebuah benda atau sekumpulan benda yang hendak diteliti… Benda-benda lainnya di alam semesta dinamakan lingkungan… Biasanya sistem dipisahkan dengan lingkungan menggunakan “penyekat/pembatas/pemisah”.
Usaha Sistem terhadap Lingkungannya
Usaha yang dilakukan sistem pada lingkungannya merupakan ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan.
Usaha yang dilakukan gas pada piston
Gambar tersebut menjelaskan suatu gas di dalam silinder tertutup dengan piston (penghisap) yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan. Pada saat gas memuai, piston akan bergerak naik sejauh Δs . Apabila luas piston A, maka usaha yang dilakukan gas untuk menaikkan piston adalah gaya F dikalikan jarak Δs . Gaya yang dilakukan oleh gas merupakan hasil kali tekanan P dengan luas piston A, sehingga:
W = F. S
W = P.A. S
karena A. Δs = ΔV , maka: W = P. ΔV atau W = P (V2 – V1)
Dengan:
W = usaha ( J) V1 = volume mula-mula (m3)
P = tekanan (N/m2) V2= volume akhir (m3)
ΔV = perubahan volume (m3)
Apabila V2 > V1, maka usaha akan positif (W > 0). Hal ini berarti gas (sistem) melakukan usaha terhadap lingkungan. Apabila V2 < V1, maka usaha akan negatif (W < 0). Hal ini berarti gas (sistem) menerima usaha dari lingkungan. Untuk gas yang mengalami perubahan volume dengan tekanan tidak konstan, maka usaha yang dilakukan sistem terhadap lingkungan dirumuskan:
dW= F.d
= F.P.A ds
dW= P dV
Jika volume gas berubah dari V1 menjadi V2, maka:
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gas sama dengan luas daerah di bawah kurva pada diagram P-V
Usaha pada Proses Termodinamika
  1. Usaha pada Proses Isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan dengan persamaan
pV = konstan
atau
p1V1 = p2V2
Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga persamaan W = p ΔV tidak dapat langsung digunakan.
dW = pdV
jika persamaan diintegralkan maka akan menjadi,
∫dw = ∫pdV
Dari persamaan gas ideal, kita mengetahui bahwa.
Di subtitusikan menjadi
Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang nilainya tetap dikeluarkan dari integral.
1. Usaha pada Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan konstan.
2. Usaha pada proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume konstan. Pada proses isokhorik gas tidak mengalami perubahan volume, sehingga usaha yang dilakukan sistem sama dengan nol.
V1 = V2 = V
W = P (V2 – V1)
W = P (0) = 0
 3. Usaha pada proses adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahanbahan yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut
pVγ = konstan
atau
p1V1γ = p2 V2γ (ketetapan Poisson)
T1V1(γ –1) = T2 V2(γ –1)
(ketetapan Poisson)
Dengan konstanta Laplace, dan  CP adalah kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dan CV adalah kalor gas pada volume tetap. Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi dalam sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut.
Dari kurva hubungan p – V tersebut, Anda dapat mengetahui bahwa:
1) Kurva proses adiabatik lebih curam daripada kurva proses isotermal.
2) Suhu, tekanan, maupun volume pada proses adiabatik tidak tetap.

Minggu, 17 April 2016

Homonim Homofon Homograf dan Polisemi – Bahasa Indonesia

Homonim, homofon, homograf dan polisemi
1 ) Homonim
Homonim berasal dari kata ‘homo’ yang berarti sama dan ‘nym’ berarti nama.
Berarti homonim adalah kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
contoh ;
– Saya bisa membeli rumah
(Makna kata bisa tersebut ialah dapat)
– Paman terkena bisa ular yang mematikan
(Kata bisa diatas adalah racun)
2 ) Homofon
Homofon terdiri atas kata ‘homo’ yang berarti sama dan ‘foni’ berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud dan juga tulisan.
Perkata – kata yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda.
contoh ;
– Massa telah berkumpul di depan Istana Negara
(Massa / Masyarakat)
– Hidupnya senang sepanjang masa. (Masa / Waktu)
contoh lain dalam satu kalimat atau paragraf berikut diantaranya ;
– Bang Jali menabung di Bank Syariah.
(Makna kata Bang yang berarti kakak, sedangkan Bank kata yang terakhir ialah tempat penyimpanan uang)
– Aku melihat bulan purnama di malam hari pada bulan September lalu.
(Kata bulan yang pertama adalah benda langit, sedangkan bulan kata kedua merupakan kalender)
3 ) Homograf
Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya berbeda.
contoh ;
– Anak itu memakan buah apel pemberian ibunya
(Apel = buah)
– Siswa – siswi SMK hendak apel setiap senin paginya
(apel = upacara)
contoh dalam satu kalimat atau satu perangkap berikut ulasannya ;
– Polisi serang penjahat di Kabupaten Serang.
(Serang = Menyerang, arti kata Serang kedua adalah nama daerah / tempat)
4 ) Polisemi
Polisemi ialah kata yang memiliki kata banyak arti karena proses pengayaan makna, sehingga arti yang satu dengan yang lain masih ada hubungannya.
a. Orang itu mencuri sendal di masjid
(mengambil barang)
Andi berhasil mencuri hati Diah (perhatìan)
b. Orang itu tidak bekerja karena sudah ‘habis masa jabatan’
Uangku sudah ‘habis’
c. Aku membawa tas sangat ‘ringan’
Dia orang yang ‘ringan’ tangan
d. Sifatnya ‘dingin’ seperti kulkas
Malam ini udara terasa ‘dingin’.
Sekarang kita dapat mengetahui dimana terdapat perbedaan dari masing – masing setiap makna kata.

Rabu, 21 Oktober 2015

Jenis jenis Paragraf dan Contohnya

Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok sebuah karangan yang kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik. Macam-macam paragraf yang kita ketahui ada 5 jenis yaitu :
Paragraf argumentasi
Paragraf deskripsi
Paragraf eksposisi
Paragraf persuasi
Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang kemudian dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah karangan. Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan paragraf-paragraf tersebut.
Jenis jenis Paragraf
Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis :
Paragraf Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri ciri paragraf argumentasi meliputi :
Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar dan sebagainya
Terdapat kesimpulan di akhir paragraf
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek tersebut. Tujuannya adalah untuk merasakan sendiri dari semua yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri ciri paragraf deskriptif yaitu :
Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut

Paragraf Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan. Ciri-ciri paragraf eksposisi meliputi :
Mengandung informasi di dalamnya
Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Bertujuan menjelaskan dan memaparkan
Berdasarkan fakta
Tidak bermaksud mempengaruhi
Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca
Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca
Paragraf narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :
Terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita
Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
Digunakan dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) maupun dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).
Jenis jenis Paragraf dan Contohnya
1. Contoh paragraf argumentasi
“Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang terutama terjadi pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak, asap pabrik dan limbahnya adalah contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, seperti udara menjadi kotor dan tidak sehat…”
2. Contoh paragraf deskripsi
“Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang membuat kulit badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya dihiasi mata bulat yang bersinar dan disertai bulu mata yang tebal…”
3. Contoh paragraf eksposisi
“Bantuan untuk para korban musibah gempa yang terjadi di Yogyakarta sampai saat ini belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul dan Muntilan..”

4. Contoh paragraf persuasif
” Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan daripada sayuran biasa..”
5. Contoh paragraf narasi

“Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah pun di buka namun, mukanya berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya..”

Ordered list dan Unordered list Pada HTML

Ordered list adalah suatu metode mengurutkan daftar dengan menggunakan angka, abjad dan angka romawi pada html. Sedangkan Unordered list adalah kebalikannya yaitu metode mengurutkan daftar dengan menggunakan simbol atau special character pada html. Pemburtan daftar pada ordered list dan unordered list pada html menggunakan <li> untuk menampilkan isi dari daftar.
Contoh :

Coba script dibawah ini untuk Ordered List :

<html>
<head><title>ordered list</title></head>
<body>
<ol>
<li>saya
<li>dia
<li>kamu
</ol>
</body>
</html> 


 Coba script dibawah ini untuk Unordered List :

<html>
<head><title> unordered list</title></head>
<body>
<ul>
                <li>saya
                <li>dia
                <li>kamu
</ul>
</body>
</html>

Ordered list di bagi atas beberapa macam yaitu dengan tipe angka, abjad, angka romawi.
Macam macam type ordered list :
Jika type="1"     maka akan menampilkan 1,2,3,....
Jika type="a"     maka akan menampilkan a,b,c,....
Jika type="A"     maka akan menampilkan A,B,C,....
Jika type="i"       maka akan menampilkan i,ii,iii,....
Jika type="I"      maka akan menampilkan I,II,III,....

 Coba script di bawah ini :

<html>
<head><title> ordered list</title></head>
<body>
<ol type="i">
                <li>saya
                <li>saya
                <li>saya
</ol>
<ol type="A">
                <li>dia
                <li> dia
    <li> dia
</ol>
</body>
</html>


Unordered  list di bagi atas beberapa macam yaitu dengan tipe berbentuk lingkaran dengan warna hitam (default), lingkaran berwarna putih dan bentuk kotak.
Macam macam type unordered list :
type="disc" (default) untuk bentuk lingkaran berwarna hitam
type="square"  untuk bentuk lingkaran kotak

 Coba script di bawah ini :

<html>
<head><title> ordered list</title></head>
<body>
</ul>
<ul type="square">
                <li>dia
                <li> dia
    <li> dia
</ul>
<ul type="disc">
                <li>saya
                <li>saya
    <li>saya
</ul>

</body>
</html>


List

Dalam pembuatan sebuah dokumen, list (daftar) merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari. Daftar mengenai berbagai hal selalu dapat ditemukan dalam penulisan dokumen. Resep masakan memiliki daftar bahan yang diperlukan, serta langkah-langkah memasak yang harus diikuti. Penunjuk jalan memiliki daftar tempat yang dapat dituju, sesuai dengan arah yang akan diambil. Seorang mahasiswa yang ingin memilih mata kuliah akan dihadapkan dengan daftar mata kuliah. Banyaknya kegunaan daftar ini menjadikan HTML memberikan sekumpulan elemen khusus untuk membuat daftar.
Terdapat tiga daftar utama yang dapat dibuat dengan HTML, yaitu:
  1. Unordered List (Daftar Tidak Terurut), seperti namanya, memungkinkan kita untuk membuat daftar dari hal-hal yang tidak memiliki urutan tertentu.
  2. Ordered List (Daftar Terurut), kembali lagi, sesuai namanya, memberikan kita fasilitas untuk membuat daftar hal-hal yang harus diurutkan dengan benar.
  3. Definition List (Daftar Definisi), digunakan untuk membuat daftar definisi dari istilah-istilah yang ada dalam dokumen, digunakan terutama untuk glosarium dan indeks.
Pemilihan list yang akan digunakan sendiri tentunya tergantung kepada konten yang akan ditulis, serta makna semantik yang diinginkan.
Bagian ini akan membahas bagaimana menggunakan elemen-elemen list pada HTML, serta cara untuk memperindah tampilan list dengan menggunakan CSS.

Unordered List

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, unordered list digunakan untuk memberikan daftar dari hal-hal yang tidak memiliki urutan tertentu, atau yang urutannya tidak penting. Pembuatan unordered list dilakukan dengan menggunakan elemen ul (unordered list), yang merupakan sebuah block level element. Untuk mengisikan daftar, kita dapat menggunakan elemen li (list item), seperti pada kode di bawah:
<ul>
    <li>Windows 8</li>
    <li>Microsoft Office 2013</li>
    <li>Visual Studio 2012</li>
</ul>

Mengubah Tampilan Unordered List

Seperti yang dapat dilihat pada gambar Unordered List Sederhana, secara standar browser akan menampilkan titik bulat berwarna hitam sebagai penanda daftar. Tentunya kita dapat mengubah hal ini, dengan menggunakan properti CSSlist-style-type, seperti berikut:
li {
    list-style-type: square;
}

Selain itu, kita juga dapat menghilangkan penanda dengan memberikan nilai none pada properti list-style-type:
li {
    list-style-type: none;
}

Kita bahkan juga dapat menggunakan gambar yang kita inginkan sebagai penanda dari list, melalui propertilist-style-image:
li {
    list-style-image: url('images/list-style.png');
}

Terakhir, dengan memanfaatkan nilai none pada list-stype-type dan pseudo-selector :before, kita juga dapat membuat penanda daftar dengan karakter apapun yang kita inginkan, seperti berikut:
li {
    list-style-type: none;
}
 
li:before {
    content: "-";
    margin-right: 5px;
}

Ordered List

Seperti namanya, ordered list membuat daftar yang terurut. Elemen untuk pembuatan ordered list yaitu ol (orderedllist), dan isi dari list sendiri dibuat dengan menggunakan elemen li, sama seperti pada unordered lsit. Secara standar ordered list akan menggunakan angka sebagai penanda daftar:
<ol>
    Ordered List
    <li>Windows 8</li>
    <li>Microsoft Office 2013</li>
    <li>Visual Studio 2012</li>
</ol>

Nilai awal memulai perhitungan sendiri dapat diubah dengan menggunakan atribut start, sehingga kode berikut:
<ol start="10">
    Ordered list:
    <li>Windows 8</li>
    <li>Microsoft Office 2013</li>
    <li>Visual Studio 2012</li>
</ol>

selain itu, kita juga dapat mengubah urutan nilai menjadi terbalik (dari besar ke kecil) dengan menggunakan atributreversed seperti berikut:
<ol start="10" reversed="reversed">
    Ordered list:
    <li>Windows 8</li>
    <li>Microsoft Office 2013</li>
    <li>Visual Studio 2012</li>
</ol>

Perlu diingat bahwa atribut start dan reverse belum didukung oleh semua browser. Jadi, pastikan anda mengujikan kode pada kelima browser populer jika ingin menggunakan kedua atribut ini.
Selanjutnya, jika ingin mengubah urutan perhitungan pada pertengahan daftar, kita dapat menambahkan atribut valuepada elemen li. Atribut value akan mengubah perhitungan, dan elemen-elemen li setelahnya akan dihitung ulang sesuai dengan nilai yang diberikan. Kode:
<ol>
    Ordered list:
    <li>Windows 8</li>
    <li>Microsoft Office 2013</li>
    <li value="30">Visual Studio 2012</li>
    <li>Expression Studio</li>
    <li value="10">Microsoft SQL Server 2008 R2</li>
    <li>Windows Phone 8</li>
</ol>

Mengubah Tampilan Ordered List

Sama seperti unordered list, kita juga dapat mengubah penanda daftar agar tidak menggunakan angka desimal saja. Pengubahan penanda juga menggunakan properti list-style-type, sama seperti pada unordered list. Adapun nilai-nilai yang dapat digunakan untuk mengubah penanda pada ordered list yaitu: decimal, lower-roman, lower-greek,upper-alpha, upper-latin, georgian, decimal-leading-zero, upper-roman, lower-alpha, lower-latin, dan armenian.

Posisi Teks List (Ordered dan Unordered)

Ketika menuliskan sebuah daftar, tidak jarang kita menemukan daftar panjang, yang diikuti dengan deskripsi mengenai daftar tersebut, dapat dilihat bagaimana teks pada baris baru akan secara otomatis bergeser sedikit ke kanan, agar menjadi sejajar dengan titik mulai teks pada daftar. Kita dapat mengubah posisi teks ini dengan menggunakan propertilist-style-position.
Properti list-style-position memiliki dua nilai utama, yaitu outside dan inside. Nilai outside merupakan nilai standar, di mana teks berada pada “luar” dari penanda daftar, dan nilai inside akan menjadikan posisi teks pada baris baru sejajar dengan penanda daftar.

Penggabungan Properti List

Seperti banyak properti lainnya, properti list-style-* dapat dituliskan dengan singkat, menjadi hanya list-style saja. Sintaks penulisan singkat properti ini ialah sebagai berikut:
ul {
    list-style: list-style-type list-style-position list-style-image;
}

Definition List

Selain daftar terurut dan tidak terurut, kita juga seringkali menjumpai daftar definisi, yang memberikan kita penjelasan singkat terhadap sebuah kata atau istilah yang mungkin tidak kita ketahui. Dalam dunia menulis, daftar ini dikenal dengan nama glosarium.
Membuat glosarium dalam HTML dilakukan dengan menggunakan elemen dl (definition list), dan kemudian alih-alih menggunakan li untuk mengisikan daftar, kita menggunakan dua elemen lain, yaitu dt (definition term - istilah yang akan didefinisikan) dan dd (definition description - penjelasan dari istilah).
Perhatikan contoh pembuatan sebuah definition list berikut:
<dl>
    <dt>study</dt>
        <dd>
            the devotion of time and attention to acquiring knowledge
            on an academic subject, esp. by means of books
        </dd>
    <dt>design</dt>
        <dd>
            a plan or drawing produced to show the look and function
            or workings of a building, garment, or other object before
            it is built or made
        </dd>
        <dd>
            purpose, planning, or intention that exists or is thought
            to exist behind an action, fact, or material object
        </dd>
    <dt>business</dt>
    <dt>work</dt>
        <dd>a person's regular occupation, profession, or trade</dd>
</dl>

dan tentunya kita dapat mengubah tampilan dari definition list dengan menggunakan CSS, seperti kita mengubah tampilan elemen-elemen lainnya. Perhatikan juga bahwa tidak terdapat elemen khusus untuk mengatur definition list, bertolak belakang dengan adanya list-style untuk ordered maupun unordered list.

Nested List

Salah satu fitur list yang paling menarik dari HTML ialah kemampuan untuk membangun list di dalam list. Sebuah ordered list dapat dituliskan kembali di dalam unordered list, yang keduanya berada di dalam definiton list, ataupun sebaliknya. Sama sekali tidak ada batasan dalam menuliskan list di dalam lsit, selain permasalahan makna semantik tentunya.
Menuliskan kode untuk list di dalam list juga sangat sederhana, dengan langsung memasukkan list yang ingin ditambahkan ke dalam elemen li, seperti berikut:


<ol>
    <li> HTML dan CSS Dasar
        <ul>
            <li>
                Elemen, Tag, dan Atribut
                <ol>
                    <li>Elemen</li>
                    <li>Tag</li>
                    <li>Atribut</li>
                </ol>
            </li>
            <li>Struktur Dokumen HTML</li>
            <li>
                Dasar CSS
                <ol>
                    <li>Selector</li>
                    <li>Property</li>
                    <li>Value</li>
                    <li>Sintaks CSS</li>
                </ol>
            </li>
            <li>Mengimplementasikan CSS pada HTML</li>
        </ul>
    </li>
</ol>